Archive for the ‘Nyinyir’ Category

LAGI-LAGI DIMANIPULASI

Posted: October 19, 2013 in Nyinyir
Tags:

1377575_3537198086797_1458067813_nOKE, bulan ini saya jalan-jalan ke toko buku Kinokuniya karena memang ingin mengoleksi majalah baru yang banyak terbit di bulan Oktober. Saya memang pecinta majalah. Apabila ada artikel yang saya pikir menarik, maka saya akan membelinya. Tak semua majalah sih saya beli, terhitung hanya majalah Cosmopolitan Men yang terbit empat bulan sekali dan majalah DaMan yang terbit dwibulanan yang saya beli tiap edisinya. (more…)

KETIKA anda menyaksikan film-film dan serial Hollywood, sering sekali ditemukan stereotype pada etnis-etnis tertentu. Contohnya, mereka sering menggambarkan orang-orang latin sebagai warga kelas dua. Kalau tidak berperan sebagai asisten rumah tangga, ya sebagai pengedar obat bius. Lucunya lagi, film-film Hollywood juga kerap menambahkan kesan bahwa mereka adalah imigran yang bahasa Inggrisnya pas-pasan, atau bahkan tak bisa berbahasa Inggris sama sekali.

Anehnya, stereotype tersebut hampir tidak kita lihat pada telenovela-telenovela sukses asal Amerika Latin. Orang-orang hispanik yang kita lihat malah aktor dan aktis yang berakting dengan rupa kaukasia atau kebule-bulean. Memang, ada pula aktor dan aktris latin yang memilik rambut dan kulit yang lebih gelap, tetapi lagi-lagi, mereka biasanya mendapatkan peran pendukung sebagai pekerja, bahkan orang miskin. Stasiun televisi Univision dan Telemundo, sebagai dua stasiun terbesar berbahasa Spanyol di Amerika Serikat, pernah diprotes karena sering menayangkan telenovela asal Amerika Tengah dan Selatan, namun tak menggambarkan realita sesungguhnya bahwa mayoritas penduduk mereka bukanlah berasal dari etnis kaukasia yang berkulit putih, melainkan campuran antara pendatang dan penduduk pribumi. Masyarakat latin Amerika menuduh, telah terjadi etnosentrisme pada acara-acara hiburan di televisi.

(more…)

SECARA lahiriah dan genetik, para pria memang diciptakan berbeda dengan wanita. Terkadang, ketika menjalin hubungan, pasangan wanita mereka menuntut kekasihnya untuk menghentikan beberapa kebiasaan buruk yang dinilainya tidak pantas. Tapi, apakah semua hal yang biasa dilakukan pria harus benar-benar dihentikan hanya untuk menyenangkan kekasih? Well, saat anda sedang masa penjajakan dan penyesuaian dengan kekasih wanita anda, ada beberapa hal yang anda bisa lakukan tanpa harus meminta persetujuan atau harus meminta maaf dari si dia. (more…)

TABLOID Newsweek edisi Senin 17-09-2012 memajang Cover pria beratribut Islam sedang berdemonstrasi dengan ekspresi kemarahan serta menulis besar-besar headline bertitel MUSLIM RAGE: How I Survived It, How Can We End It. Artikel tersebut mengacu pada tulisan oleh Ayaan Hirsi Ali, seorang kelahiran Somalia yang mendapatkan beasiswa di Belanda. Menurutnya, seluruh umat Islam di Dunia ini, tak hanya Islam radikal, “tidak tertarik dengan perdamaian” dan oleh karena itu harus dilawan. (more…)

KALAU dalam pepatah, apa yang sudah diucapkan oleh mulut, maka tak akan bisa ditarik lagi, mungkin hal itu sedang dialami oleh stasiun TV nasional Metro TV beberapa hari belakangan ini. Gara-gara pemberitaaan mengenai proses perekrutran teroris melalui kegiatan ekstrakurikuler Masjid di sekolah-sekolah tanggal 5 September 2012, kontan membuat banyak orang yang dulunya aktif di ROHIS sekolah mengeluarkan protes.Ramai-ramai mereka menuntut Metro TV mengklarifikasi dan meminta maaf melalui jejaring sosial. Bahkan muncul laman facebook menggalang dukungan untuk menuntut permintaan maaf dari Metro TV. (more…)

KATA Orangtua dulu, “Jangan percaya apa yang kamu lihat di majalah dan TV!”. Mungkin ucapan itu ada benarnya. Seiring dengan perkembangan teknologi digital dan fotografi, berbagai macam cara dan teknik digunakan untuk mempercantik gambar-gambar digital. Salah satunya yang populer digunakan adalah teknik air-brush oleh piranti lunak pengolah gambar seperti Adobe Photoshop. Tetapi belakangan, penggunaan piranti lunak tersebut cenderung berlebihan. Niat hati ingin memperindah atau memperbaiki sebuah foto, hasilnya malah terkesan tidak natural. (more…)

Yeah! Entah sudah berapa lama sejak saya memposting tulisan tentang ponsel yang saya pakai sepanjang masa di sini. Waktu itu saya bilang saya belum tertarik untuk memakai ponsel bermerek Blackberry yang kala itu sedang panas-panasnya menggeliat laksana penari seksi berpakaian minim di warung remang-remang. Kenyataannya, sejak Oktober 2010 saya menggunakan ponsel Blackberry kelas low-end (Sebut saja tipenya ya? GEMINI) dengan kemampuan ‘ponsel cerdas’ yang minim fitur alias pas-pasan.

(more…)

Saat facebook booming sekitar 2-3 tahun lalu, saya melihat orang-orang yang begitu mencandu situs jejaring sosial ini hingga tak bisa lepas untuk membuka akun mereka untuk memperbaharui status ataupun sekedar ‘mengintip’ status orang lain (teman). Saking parahnya, banyak perusahaan mengeluarkan kebijakan untuk mengharamkan kata ‘facebook’ dari jaringan internet mereka, termasuk perusahaan tempat saya bekerja, untuk mencegah karyawannya berselancar di fb saat jam kerja. Itu sebabnya, saya menyingkat facebook dengan FB pada judul artikel saya, karena niscaya postingan saya yang satu ini tidak akan bisa dibuka pada jaringan internet yang memblokir kata kunci facebook. Kalau begitu, nanti orang yang membaca artikel ini akan semakin terbatas bukan? Hehehe.

(more…)

Niat Bunuh Diri

Posted: July 18, 2010 in Nyinyir
Tags:

Siapa? Saya? bukan kok! Tapi seorang teman. Cukup mengerikan sih sebenarnya. Dan yang mencetuskan ide bunuh diri adalah dari saya juga. Eit! jangan menghakimi dulu! Tadi malam saya mendapat sms dari seorang kawan. Isinya ‘Gue lagi gak semangat idup nih, enaknya ngapain ya?’

Karena saya masih mengantuk dan kurang konsentrasi, maka saya asal-asalan membalas: ‘Loncat dari gedung tinggi aja’. Rupanya sms balasan itu menginspirasi dia untuk bertanya lebih lanjut ‘hmm.. enaknya bunuh diri yang gak sakit dan gak keliatan seperti bunuh diri bagaimana ya?’

Lalu ide-ide bermunculan di kepala saya dan saya tawarkan kepadanya. Dari mulai menabrakkan motor ke kendaraan, melompat ke tengah rel saat kereta akan melintas, menghadang busway, atau membius diri sendiri dan kemudian mengiris nadi di pergelangan tangan. Tapi itu semua sepertinya akan mendatangkan rasa sakit. Ya sudah! saya akhirnya menyarankan dia bunuh diri di dalam mobil dengan cara menghirup karbon monoksida. Supaya terlihat seperti kecelakaan, sebaiknya dia menjalankan mobilnya di jalan tol hingga akhirnya kehilangan kesadaran.

Saya tidak tahu apakah saran tersebut dia terima atau tidak. Tetapi, dia kembali bertanya. Lalu setelah dia mati, akan kemanakah dia? kehidupan setelah kematian? alam baka? bereinkarnasi? atau tamat begitu saja? Hmm.. sebagai orang yang tidak terlalu religius, saya sebenarnya juga belum punya kapasitas untuk menjawab. Tapi yang membuat saya heran, dengan apa yang dia miliki sekarang sepertinya belum pantas untuknya memiliki niat mengakhiri hidup. Itu baru dari segi materi. Tapi memang ada alasan lain yang terlalu pribadi untuk saya ceritakan di sini. Dan dia sepertinya merasakan tekanan sosial dari masyarakat. Sms berikutnya yang membuat saya tertegun adalah ‘Bagaimana kalau seandainya gue reinkarnasi dan ternyata masih seperti ini?’

Saya jadi teringat ucapan Almarhum guru Biologi saya saat di SMU dulu. Beliau pernah berkata bahwa dia tidak setuju dengan kalimat ‘Kalau berjalan, melihatlah ke bawah. Jangan mendongak ke atas karena kau akan tersandung’ Maksud dari ungkapan itu adalah kira-kira supaya kita selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki karena masih ada yang lebih kurang beruntung dari kita. Tapi beliau tegas-tegas menolak! menurutnya kita harus memandang lurus ke depan. Bila selalu memandang ke atas kita tersandung, maka memandang ke bawah kita terantuk. Tak salah memiliki ambisi untuk mendapatkan yang lebih baik, asalkan kita selalu bersyukur. Memang, kadang saya menerapkan kalimat tersebut dalam kehidupan, tapi lebih banyak saya selalu melihat ‘ke atas’ sehingga selalu merasa kekurangan dan malas bersyukur. Hey! saya bukan orang yang sempurna! Saya masih butuh dukungan keluarga dan sahabat untuk selalu tetap berada di jalur yang tepat.

Apapun penyebabnya, sepertinya kita belum layak untuk menyia-nyiakan nyawa ini. Dalam hidup manusia yang pendek pun, selalu masih ada waktu untuk bercerita tentang segala hal. Dan untuk teman saya itu, saya hanya bisa berkata: ‘Sepertinya ente cuma butuh liburan…’ 🙂

Akhirnya Nikah Juga…

Posted: July 16, 2010 in Nyinyir
Tags:

“Akhirnya kamu nikah juga…” ujar seorang kawan sambil berurai airmata haru ketika memberi selamat dan memeluk sahabat dekatnya. Ih! kalau sekiranya saya menikah nanti dan ada orang yang berkata demikian pada saya, sumpah! jangan salahkan saya jika sanggul pengantin istri atau mungkin blangkon saya akan saya jejalkan ke mulut orang itu! bagaimana mungkin? iya! selama ini saya agak heran dengan ungkapan “Akhirnya menikah”. Soalnya menikah buat saya sepertinya bukanlah tujuan akhir dari segala-galanya. Kalau memang demikian, mengapa ada perceraian? Bagaimana kalau ada orang yang berkata pada anda, “Akhirnya kamu cerai juga…” saya yakin, segala macam benda yang berada dalam jangkauan lengan anda akan melayang ke arah si penanya.

Buat saya pernikahan adalah permulaan. Oh! jangan sampai saya membicarakan mengenai permulaan dari bertambahnya berat badan lebih dulu ya? tapi memang itu kelihatan dan kenyataannya. Anda sepertinya belum pantas bernafas lega ketika pesta resepsi usai setelah anda dan pasangan resmi menjadi suami-istri. selamat datang di era baru! ucapan selamat menempuh hidup baru memang sangat cocok diucapkan kepada pasangan suami-istri yang baru saja menikah. Fase baru. Permulaan dari segala sesuatu hal yang baru. Lupakan masa-masa indah pacaran dimana masing-masing individu menjadi duta terbaik bagi diri sendiri. Saya tidak mengatakan ja-im, karena kata itu terlalu kasar. Tetapi benar kan? layaknya seorang selebritis, ketika bertemu dengan orang lain, dia menjadi ‘duta’ atau ambassador, atau apalah namanya, yang hanya menampilkan yang terbaik dari dirinya.

Maka selamat datang pada dunia dimana kenyataan laksana ilusi para pesulap mulai terungkap. Anda akan melihat permulaan dimana anda sedikit-demi sedikit mengetahui kebiasaan jelek pasangan. Permulaan dimana akan ada timbul konflik dan perbedaan pandangan antara suami istri, mertua dengan menantu, besan dengan besan, ataupun dengan adik dan kakak ipar. Belum lagi, permulaan dimana berat badan anda pelan-pelan akan bertambah secara signifikan dan enggan untuk kembali ke timbangan semasa anda belum menikah. Permulaan dimana hal-hal yang sebenarnya kecil bisa memicu pertengkaran serius jika dibiarkan. Permulaan di mana anda akan kehilangan waktu untuk diri sendiri, bergaul bersama teman-teman, hang-out, dugem, dan lain-lain. Permulaan di mana anda akan berpikir seribu kali untuk membeli suatu barang yang anda sukai tanpa sebelumnya meminta pertimbangan dari pasangan.

Jangan sampai anda berpikir saya adalah orang yang memandang sinis atau bahkan anti dengan lembaga pernikahan. Tidak kok! saya hanya mengatakan ketidaksetujuan saya dengan ungkapan bahwa menikah adalah suatu tujuan akhir hidup manusia. Soal permulaan-permulaan di atas? oh! itu baru sebagian kecil saja. Tahukah anda? bahwa menurut saya pernikahan juga merupakan sebuah permulaan dari hal-hal yang luar biasa. Permulaan anda menjadi individu yang tidak lagi egois. Permulaan anda menjadi manusia yang lebih toleran, lebih sabaran, lebih mudah beradaptasi. Benar kan? mau contoh lain? bagaimana dengan, permulaan di mana anda akan mencetak generasi yang baik dan berkualitas, permulaan anda memikirkan dan merancang masa depan yang anda inginkan bersama pasangan. Permulaan anda merasa dibutuhkan dan membutuhkan lebih kuat dari biasanya. Permulaan anda tak lagi berada dalam masa-masa kesepian tanpa adanya teman hidup.

Saya cuma menginginkan, saat saya menikah nanti, semua keluarga dan sahabat yang saya sayangi memberikan doa dan semangat buat saya untuk menghadapi era yang serba baru, serba awal, serba mengejutkan namun menyenangkan itu. Dan kepada orang-orang tersayang yang baru menikah, saya pun ikut mendoakan dan mendukung kalian semua dalam menjalani salah satu tahap permulaan dalam hidup. Jangan lekas menyerah. Kita tidak pernah tahu apa yang nanti kita hadapi kan? siapa tahu itu adalah kejutan yang menyenangkan untuk anda. Pertanyaan terakhir yang juga tak kalah penting adalah: “Kapan ya giliran saya menikah?” 🙂